Japanese Songs, Lyrics, and All About Japan

Kamis, 08 Maret 2018

Berapakah Umur Bagi Anak Laki-laki Untuk Diizinkan Masuk Ke Pemandian Onsen Wanita di Jepang?

| Kamis, 08 Maret 2018

Hingga umur berapakah anak laki-laki dapat memasuki pemandian air panas wanita atau biasa disebut Onsen Wanita di Jepang? 

Pastinya kalian akan berpikir kalau hal ini adalah hal yang tidak biasa, terutama membiarkan anak laki-laki ikut mandi di Pemandian air panas khusus wanita. Tapi, jangan salah, memang beberapa lokasi Onsen di Jepang menyediakan Onsen dengan area 'Umum' yang artinya wanita dan pria bisa masuk. Tapi jangan salah, ada beberapa aturan agar bisa masuk ke pemandian umum, salah satunya yaitu kalian harus sudah menikah.

Tidak hanya itu, Beberapa sumber air panas Jepang beroperasi dengan kebijakan konyoku, di mana onsen wanita dan pria berbagi bak yang sama, akan tetapi meski begitu, biasanya ada batas dinding untuk menutupi. Dan sebagian onsen di Jepang terpisah berdasarkan jenis kelamin. Namun, pengecualian biasanya dibuat untuk anak kecil. 

Mengapa anak-anak diperbolehkan? Tentu saja, misalkan, seorang anak mungkin berada di pemandian umum dengan hanya salah bersama salah satu orang tuamya, dan jika ada seorang ibu yang datang bersama anaknya, akan tidak masuk akal bila menyuruh anaknya ke tempat mandi pria sendirian jika dia masih di bawah umur tertentu. Sama halnya dengan kebiasaan kita di Indonesia, ketika anak laki-laki yang sedang kebelet ke toilet dan hanya bersama ibunya saja.

Image Source: Pakutaso

 Lalu, jika memang anak laki-laki boleh masuk ke onsen wanita, maka hingga batas umur berapa untuk memasukinya?

Pendapat pribadi tentang masalah ini sering kali masuk ke dalam faktor-faktor seperti apakah anak laki-laki itu cukup tua untuk merasa senang melihat wanita telanjang, atau untuk membentuk kenangan mesum dari apa yang dilihatnya. Namun, ternyata tidak ada ketentuan yang pasti di bawah hukum Jepang tentang kapan orang tua tidak lagi diizinkan membawa anak-anak ke area khusus berdasarkan gender. 

Akan tetapi, menurut pendapat banyak orang, begitu seorang anak memulai tahun pertama sekolah dasar (pada usia enam tahun di Jepang), saat itulah mereka mulai menggunakan bak mandi sesuai jenis kelamin mereka.

Menurut penulis buku pengembangan anak Mitsuko Tateishi ia menunjukkan bahwa  Anak-anak yang tinggi atau memiliki badan besar untuk usia mereka, mungkin akan dianggap lebih tua, dan menyebabkan para pengguna pemandian lain merasa terganggu dengan kehadiran seorang anak laki-laki di bak mandi wanita. 

Disisi lain, bila anak-anak yang lebih tua tersebut memiliki autisme atau masalah kesehatan mental lainnya yang membutuhkan bantuan ibu mereka ketika mandi, maka itu diperbolehkan. Selain itu, dia merekomendasikan untuk memilih sumber air panas yang memiliki kamar mandi pribadi yang dapat disewa untuk keperluan keluarga.

 ▼ Sementara model wanita dalam iklan onsen sering digambarkan dengan handuk yang melilit tubuh mereka, pelanggan sebenarnya diharuskan mandi tanpa busana.
Image Source Pakutaso

Disisi lain, selama periode Edo, Tateishi menjelaskan, pemandian umum akan mempekerjakan petugas yang dikenal sebagai “Sansuke.” Dengan sejumlah bayaran tertentu, sansuke akan memberikan bantuan seperti mencuci punggung pelanggan. Tateishi mengatakan bahwa mereka memiliki peran “pengasuh pada saat mandi”, sehingga memudahkan anak laki-laki yang sudah terlalu tua untuk mandi di area khusus wanita beralih menggunakan bak mandi pria.

Image Source: woman going places

Oleh karenanya, untuk anak laki-laki memasuki pemandian wanita di Jepang boleh-boleh saja, karena pada umumnya memang tidak ada hukum di Jepang mengenai larangan tersebut. Akan tetapi, ada syarat-syarat tertentu juga untuk memasukinya, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Selama anak laki-laki itu masih polos, alias belum tahu apa-apa mengenai perbedaan gender, atau memiliki keterbelakangan mental, maka boleh-boleh saja.


Featured Image:

Pakutaso


Source:

Niconico News/Otona Answer via SoraNews24

________________________________________________________________________________

Jika kalian suka dengana artikel ini, silahkan support kami dengan cara klik tombol "Share" dibawah, dan bagikan di Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya.


Terima Kasih 😊

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar