Image Source: YouTube/ALE Co. Ltd. |
Teknologi semakin lama semakin canggih, belum lama kita dengar tentang robot AI pertama di dunia yang sanggup berinteraksi dan membalas setiap percakapan orang lain, kali ini di Jepang sebuah perusahaan bernama ALE telah berhasil menciptakan bintang jatuh pertama di dunia!
Proyek tersebut awalnya di mulai pada tahun 2015 yang lalu, dan juga sebagai tujuan untuk pembukaan acara Olimpiade Tokyo pada 2020 nanti. Tapi siapa sangka, proyek tersebut masih terus berkembang dan siap melakukan debutnya di Hiroshima pada tahun 2019 nanti.
Pendiri
dan juga CEO ALE, serta ibu dua anak dengan gelar
PhD dalam bidang astronomi, Lena Okajima
mengumumkan "Shooting Star Challenge: percobaan menangkap hujan meteor buatan/bintang jatuh buatan yang di produksi dari satelit yang diperkirakan akan berlangsung pada tahun
2019 di kawasan Setouchi, di Prefektur Hiroshima.
ALE Co., Ltd. mencoba menciptakan inovasi baru dalam membuat bintang jatuh dengan menembakan sebuah peluru yang mereka buat sendiri dan dibuat secara khusus agar dapat melalui atmosfer sehingga mereka bisa terbakar di bagian langit yang di inginkan dan akan terlihat seperti bintang jatuh/meteor jatuh.
Image Source: YouTube/ALE Co. Ltd. |
Karena pelurunya adalah buatan, sehingga mereka juga dapat merancang peluru tersebut membakar lebih terang dan lebih lama dari pada meteor alami dalam
warna pilihan pelanggan, yang berlangsung sekitar lima sampai sepuluh
detik, dan akan terlihat dalam radius 100 kilometer (62 mil) di atas langit.
Dalam Shooting Star Challenge, sebuah satelit akan ditempatkan di orbit sekitar 500 kilometer (310 mil) di atas benua Australia. Dari
sanalah akan dilepaskan ke Jepang sebuah peluru khusus dari satelit yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar 15
menit hingga jatuh ke ketinggian 60 kilometer (37 mil) di atas Setouchi, Prefetur Hiroshima
dan akan mulai terbakar sehingga akan terlihat seperti bintang jatuh.
Wilayah Hiroshima ini dipilih sebagai tempat uji coba peluncuran, dikarenakan di sana merupakan tempat yang populer serta memiliki pemandangan yang indah, dan juga tingginya tingkat langit yang
cerah.
Satelit tersebut berukuran 60 sentimeter (23 inci) yang diperkirakan akan menampung 300 hingga 400 peluru meteor buatan yang diharapkan bisa bertahan hingga akhir kehidupan satu tahun di orbit. Selain kegunaannya yang bertujuan untuk membuat bintang jatuh, proyek ini juga akan mengumpulkan data berharga tentang kegiatan alam di atmosfer bagian atas.
Image Source: YouTube/ALE Co. Ltd. |
Karena proyek tersebut merupakan perpaduan antara penelitian danjuga sebagai hiburan, ALE Co, Ltd. mendapatkan dukungan
dari fasilitas pendidikan utama seperti Tohoku University dan Tokyo
Metropolitan University, serta pembiayaan dari perusahaan
besar seperti FamilyMart dan JAL.
Meskipun masih belum diketahui apakah proyek tersebut di jadikan juga sebagai Opening Ceremony Olimpiade Tokyo pada 2020 nanti. Yang jelas, salah satu harapan dari CEO yani Dr. Lena Okajima mengatakan: "Saat ini orang biasanya sering kali melihat ke bawah yakni melihat ke ponsel cerdas mereka. Saya ingin membuat setia[p orang mulai melihat ke atas lagi."
Bagaimana menurut kalian? Proyek tersebut sungguh luarbiasa bukan? Mari berharap proyek tersebut akan tetap terus berlangsung hingga peluncuran debutnya di tahun 2019 nanti di Hiroshima. Silahkan lihat juga videonya di bawah ini:
Featured Image:
Source:
__________________________________________________
Jika kalian suka dengan artikel di blog ini, silahkan bantu kami dengan cara klik tombol "Share" dan bagikan di Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya. Dan Follow blog ini agar dapat mengetahui updatean terbarunya.
Terima Kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar