Japanese Songs, Lyrics, and All About Japan

Rabu, 25 Oktober 2017

The Red Room: Sebuah Kutukan Pop Up yang Sempat Menggegerkan Jepang

| Rabu, 25 Oktober 2017
The Red Room adalah sebuah Urban Legends asal Jepang yang sempat populer di kalangan remaja Jepang. Red Room sendiri sebenarnya jika kalian telusuri, ada beberapa jenis maksud dari The Red Room, yakni sebuah Deep Web yang berisi tentang pembunuhan secara Live atau langsung di ruangan merah. Ada juga yang di maksud dengan pembunuhan secara live di Deep Web oleh komplotan "Teroris ISIS".
Namun, kita tidak membahas itu, The Red Room yang kita bahas adalah sebuah cerita yang sempat menggegerkan Jepang tentang sebuah Pop Up yang terus-terusan muncul di layar komputer dan tidak akan pernah hilang meskipun kalian tutup dan bertuliskan "Anata wa Suki desuka" yang artinya "Apakah kamu suka....?".

Image : ScaryforKids
Pop Up tersebut terus-terusan muncul dengan suara seorang perempuan, dan lama kelamaan berubah menjadi "Apakah Kamu Suka Ruangan Merah?". Dikatakan bahwa seorang remaja Jepang yang sempat membuka Pop Up tersebut menjadi Gila dan bunuh diri, lalu ada juga rumor yang mengatakan bahwa Mereka yang membuka Pop Up tersebut, akan menjadi kerasukan iblis, dan membunuh teman mereka yang namanya terdaftar dalam list di Pop Up. 

Image Captured From Video on Youtube
Dan mereka pun meninggalkan bercak darah di dinding di kamar mereka yang meninggal akibat kutukan tersebut. Begitulah rumor yang tersebar.

Lalu dari mana asal mula Urban Legends tersebut?
Legenda tersebut konon telah muncul saat internet semakin populer (tahun 90an, awal 2000an). Karena internet itu baru dan asing; Cerita, desas-desus, dan cerita mengerikan tentang pop-up pencuci otak pasti relevan pada saat itu.

Lalu beberapa tahun yang lalu, seseorang menciptakan animasi flash interaktif tentang legenda urban ini dan menjalaninya serta menguploadnya di Yahoo Geocities / JP.

Animasi Flash ini mulai mendapat ketenaran saat diketahui menjadi favorit seorang siswi Jepang yang melakukan "Sasebo Slashing". "Sasebo Slashing" adalah pembunuhan anak sekolah berusia 11 tahun yang membunuh teman sekelasnya yang berusia 12 tahun, Satomi Mitarai, di sebuah kelas kosong saat jam makan siang di Sekolah Dasar Okubo di Sasebo. 
Dia kemudian meninggalkan tubuh Mitarai dan kembali ke kelasnya sendiri, dengan pakaiannya yang berlumuran darah.  Guru anak perempuan, yang melihat bahwa keduanya hilang, menemukan mayat dan memanggil polisi. 

Image Captured from Video on Youtube

 
Image Captured from Video On Youtube

  
Dia menghabiskan malam di kantor polisi, sering menangis, dan menolak untuk makan makanan ringan yang di tawarkan. Dia awalnya tidak menyebutkan motif pembunuhan tersebut.  Tak lama kemudian, dia mengaku kepada polisi bahwa dia dan Mitarai telah bertengkar sebagai akibat pesan yang ditinggalkan di Internet. Dia mengklaim bahwa Mitarai memfitnah dia dengan mengomentari berat badannya dan memanggilnya "goody-goody".
Karena insiden Sasebo Slashing , di katakan bahwa sang pembunuh tersebut, yang di kenal dengan nama panggilan internetnya "Nevada-tan" ternyata di komputernya ia membookmark situs Pop Up animasi "The Red Room" yang sempat terkenal di Yahoo Geocities JP yang berarti dia sering membuka animasi pop up tersebut. 
Dan juga di kabarkan dia telah membaca novel kontroversial "Battle Royale" dan telah menyaksikan adaptasi filmnya juga, yang berceritakan tentang siswa muda yang bertarung dengan teman sekelas sampai mati dan menyisakan 1 orang saja yang bertahan.
 Karena legenda urban ini tidak memiliki sumber yang pasti, banyak orang menganggap titik asalnya adalah halaman web Geocities yahoo tersebut. Untuk lebih jelasnya, silahkan tonton video di bawah ini :


 



______________________________________________

Berikut sejumlah informasi yang bisa admin berikan mengenai cerita Urban Legend: The Red Room. Entah itu cerita kenyataan atau bukan, bagi admin sendiri, setelah mencari berbagai informasi, di kabarkan bahwa animasi Pop Up tersebut hanyalah sebuah Prank yang di buat tahun 2000 dan insiden Sasebo Slashing hanyalah kebetulan belaka di mana sang pelaku ternyata mengalami penyakit Asperger syndrome.
Sekali lagi, yakinilah pada apa yang kalian percayai serta cukup percaya kepada Tuhan yang Maha Esa saja. Dan ambil sisi positiv dari cerita Urban Legend tersebut.
Jika kalian suka dengan tulisan di blog ini, silahkan support kami dengan cara klik "Share" dan bagikan ke Facebook, Twitter, maupun media Sosial lainnya.
Terima Kasih :)

 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar